PANGANDARAN JAWA BARAT - Dengan Tagline memanusiakan Manusia, dalam perjuangan mestinya kita berangkat dari kebutuhan yang sama, keinginan yang sama, dan frekuensi yang sama, namun, jika kita berjuang tanpa kebersamaan dengan berangkat dari kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda itu tidak akan nyambung "kata Kiyai Habibudin seusai mendaftar Bacalon Bupati Pangandaran di kantor DPC Gerindra, Cibenda jalan raya Cijulang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Rabu (08/05/2024).
Disampaikannya bahwa,
Saya adalah kader muda dari Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mathlaul Ulum Jayasari Langkaplancar, bertekad ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pangandaran pada 27 November 2024 mendatang.
Keseriusan saya maju untuk ikut serta dalam kontestasi Pilkada Pangandaran November 2024 yang akan datang, dibuktikan dengan kedatangan saya menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon bupati ke DPC Partai Gerindra Pangandaran ini "katanya".
Gagasan saya kedepan, Pangendaran ini mestinya dilakukan perubahan dengan melalui orang orang yang memiliki frekuensi keinginan yang sama, dan harus punya tujuan dan niat yang sama.
Untuk menemukan frekuensi kebutuhan yang sama ...ya kita harus "memanusiakan manusia, karna hari ini banyak peran manusia tapi tidak di manusiakan...ya, karena sebaik baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi semua orang. Maka dari itu saya ikut daftar dalam penjaringan bakal calon bupati di Pilkada Pengandaran yang mana diniatkan menghibahkan diri saya untuk masyarakat Kabupaten Pangandaran "ucapnya".
Di tanya apa bila di takdirkan menjadi Bupati, kedepannya sekala prioritas apa yang akan di jalankan "tanya Wartawan",
Habibudin mengatakan bahwa tidak ada sekala Prioritas baik untuk pertanian maupun nelayan, akantapi semua harus memiliki hak yang sama, maka adil itu bukan harus sama, tapi minimal standar tanda keadilan itu adalah sama dengan mendapatkan hak yang sama, dengan pembagian yang sama, formasi yang sama. Intinya tidak ada prioritas tapi semua warga Pangandaran harus mendapatkan pelayanan yang sama "katanya".
Menurut Habibudin kita tidak boleh mensekat sekat, justru yang berserakan itu kita rangkai menjadi satu kata. Yah, , , memajukan Pangandaran itu lebih enak bersama sama sesuai porsi dan profesionalisme masing-masing.
Pariabelnya seperti apa, proporsinya seperti apa...ya paling inti prioritas saya adalah memanusiakan manusia misalnya: nelayan menjadi nelayan yang baik dan sejahtera, petani menjadi petani yang baik dan sejahtera, budayawan menjadi budayawan yang baik, para kiyai yang baik, semua harus menjadi lebih baik.
Baca juga:
100 Anak Muda Bawa Ide
|
”jikalau kita sudah menjadi manusia sempurna...ya kita punya tanggung jawab sebagai manusia dan kesempurnaan itu harus di pertanggung jawabkan. Sedangkan yang menyempurnakan kita itu adalah diri kita sendiri. Kita di berikan takdir oleh Alloh telah menjadi mahluk yang sempurna dengan wajib berikhtiar untuk menyempurnakan diri kita sendiri "katanya".
Sementara Ketua Tim Penjaringan Pilkada dari DPC Partai Gerindra Dede Sutiswa Nataatmaja menyampaikan seusai menerima berkas pendaftaran Habibudin, bahwa hingga saat ini sudah ada tiga orang tokoh Pangandaran yang telah mendaftar dengan menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon bupati wakil bupati Pangandaran.
“Sampai saat ini baru ada tiga orang diantaranya. Ada Pak Triadi, Pak H. Supratman, dan kiyai
Habibudin "ucapnya".
Dede Sutiswa menyebut bahwa DPC Partai Gerindra membuka pendaftaran untuk umum, baik itu kader, non kader, simpatisan dan dari dinas atau instansi apapun diperbolehkan untuk mendaftar.
“Dari Partai lain pun selain Gerindra mau ambil di sini kami persilahkan, kami partai terbuka dan kami tidak membatasi, kami juga tidak memaksakan harus berapa puluh orang yang mendaftar, tapi Alhamdullilah, mudah-mudahan itu yang terbaik "ujarnya".